BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian
Metode
penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (Hasan,
2002: 21). Pengertian lain dari metode penelitian ialah cara yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, seperti wawancara,
observasi, tes maupun dokumentasi (Arikunto, 2002: 136). sedangkan menurut
Subagyo (2006: 2) metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk
memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan.
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif ialah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
(Bodgan dan Taylor dalam Barowi dan Suwandi, 2009: 21), sedangkan tujuan dari
penelitian kualitatif menurut Sulistyo-Basuki (2010: 78) ialah bertujuan untuk
memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang
diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat,
atau kepercayaan orang yang diteliti yang kesemuanya tidak dapat diukur dengan
angka-angka. Sedangkan menurut Prastowo (2012: 45) penelitian kualitatif
menekankan pada analisis induktif, bukan analisis deduktif. Data yang
dikumpulkan bukan dimaksudkan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang telah
disusun sebelum penelitian dimulai, tetapi abstraksi disusun sebagai kekhususan
yang telah terkumpul dan dikelompokkan bersama lewat proses pengumpulan data
yang dilaksanakan secara teliti. Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan
konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis melalui
perhitungan angka-angka. Metode penelitian kualitatif dalam penelitian ini
digunakan untuk mendeskripsikan pengembangan potensi obyek wisata Pantai Serit.
3.2.
Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek
atau obyek yang menjadi sasaran penelitian (Sudjarwo dan Basrowi, 2009: 255).
Populasi dalam penelitian ini ialah pengunjung obyek wisata Pantai Serit.
3.2.2. Informan
Informan adalah orang dalam latar penelitian. Fungsinya
sebagai orang yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Pemanfaatan
informan bagi penelitian ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak
informasi yang benar-benar terjangkau (Basrowi dan Suwandi, 2008: 86). Pengertian
lain dari informan ialah sebagai pemberi umpan balik terhadap data penelitian
dalam rangka cross check data (Bungin, 2011: 133). Sedangkan menurut
Arikunto (2002: 122) ialah orang yang memberikan informasi. Pemilihan informan
dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan teori yang
dikaji dalam penelitian ini, serta telah berinteraksi secara langsung dengan
pustakawan yang bertugas pada bagian sirkulasi. Adapun
pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan ialah:
1)
Bersedia menjadi informan.
2)
Merupakan masyarakat di sekitar Pantai Serit dan
Staf Kelurahan Serang.
3)
Peneliti mempunyai kewenangan dalam menentukan
siapa saja yang menjadi informan, bisa saja peneliti membuang informan yang
dianggap tidak layak.
Pertimbangan yang pertama harus terpenuhi karena jika
informan tidak bersedia menjadi informan maka penelitian tidak bisa diteruskan.
Kemudian informan merupakan masyarakat di sekitar Pantai Serit dan Staf
Kelurahan Serang, sehingga informan memiliki penilaian yang lebih tepat. Cara
pengambilan informan dalam penelitian ini ialah dengan teknik purposive
sampling (pengambilan sampel dengan tujuan). Purposive sampling menurut
Sugiyono (2009: 85) adalah teknik penentuan sampel dengan petimbangan tertentu.
Pada penelitian ini, informan yang peneliti ambil ialah delapan informan yang
terdiri dari 4 orang masyarakat di
sekitar Pantai Serit dan 4 orang Staf Kelurahan Serang.
3.3.
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis dan
sumber data yang digunakan ialah:
3.3.1.
Data Primer
Menurut Hasan (2002: 82) data
primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data
primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain;
1)
Catatan hasil
wawancara.
2)
Hasil observasi
lapangan.
3)
Data-data mengenai
informan.
3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data
yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2002: 58). Data ini digunakan untuk
mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan pustaka,
literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya.
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi
kegiatan penelitian, karena pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil
tidaknya suatu penelitian. Sehingga dalam pemilihan teknik pengumpulan data
harus cermat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1)
Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden,
dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam (Hasan, 2002: 85). Sedangkan
maksud dari wawancara menurut Lincon dan Guba (1985) dalam Basrowi dan Suwandi
(2008: 127) ialah mengonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan, dan kepedulian, merekonstruksi
kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah
dan memperluas informasi dari orang lain. Wawancara dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat
pengembangan Obyek Wisata Pantai Serit dan strategi pengembangan apa saja yang
perlu dilakukan .
2)
Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung pada objek kajian. Menurut Hasan (2002: 86) Observasi ialah
pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan
suasana yang berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.
Observasi yang di maksud dalam teknik pengumpulan data ini ialah observasi
pra-penelitian, saat penelitian dan pasca-penelitian yang digunakan sebagai
metode pembantu, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor
pendorong dan penghambat pengembangan Obyek Wisata Pantai Serit dan strategi
pengembangan apa saja yang perlu dilakukan .
3)
Studi Pustaka
Menurut Martono (2011: 97) studi pustaka dilakukan untuk
memperkaya pengetahuan mengenai berbagai konsep yang akan digunakan sebagai
dasar atau pedoman dalam proses penelitian. Peneliti juga menggunakan studi
pustaka dalam teknik pengumpulan data. Studi pustaka dalam teknik pengumpulan
data ini merupakan jenis data sekunder yang digunakan untuk membantu proses
penelitian, yaitu dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam artikel
surat kabar, buku-buku, maupun karya ilmiah pada penelitian sebelumnya. Tujuan
dari studi pustaka ini adalah untuk mencari fakta dan mengetahui konsep metode
yang digunakan.
3.5. Teknik
Analisis Data
Analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono (2009: 244)
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Sedangkan
menurut Hasan (2002: 98) analisis kualitatif ialah analisis yang tidak
menggunakan model matematika, model statistik dan model-model tertentu lainnya.
Proses analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan
model Miles dan Huberman dalam Prastowo (2012:
242) yaitu melalui proses reduksi data,
penyajian data, penarikan simpulan serta triangulasi. Adapun penjabaran
analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
3.5.1
Data
Reduction (Reduksi data)
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data awal yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung
secara terus-menerus selama penelitian kualitatif berlangsung. Selama proses
reduksi data berlangsung, tahapan selanjutnya ialah:
1)
Mengkategorikan data (Coding) ialah upaya
memilah-milah setiap satuan data ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan
(Moleong, 2011: 288).
2)
Interpretasi data ialah pencarian pengertian
yang lebih luas tentang data yang telah dianalisis atau dengan kata lain,
interpretasi merupakan penjelasan yang terinci tentang arti yang sebenarnya
dari data penelitian (Hasan, 2002: 137).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemilihan data yang
diperoleh pada saat penelitian mengenai mengetahui faktor-faktor
pendorong dan penghambat pengembangan Obyek Wisata Pantai Serit dan strategi
pengembangan apa saja yang perlu dilakukan, kemudian data tersebut
diklasifikasikan dan dipilih secara sederhana.
3.5.2
Data
Display (Penyajian data)
Pada tahap ini, peneliti mengembangkan sebuah deskripsi
informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
data yang lazim digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk teks naratif.
Maksud dari teks naratif ialah peneliti mendeskripsikan informasi yang telah
diklasifikasikan sebelumnya mengenai mengetahui faktor-faktor
pendorong dan penghambat pengembangan Obyek Wisata Pantai Serit dan strategi
pengembangan apa saja yang perlu dilakukan yang kemudian dibentuk simpulan dan
selanjutnya simpulan tersebut disajikan dalam bentuk teks naratif.
3.5.3
Conclusion/Verying (Penarikan
simpulan)
Peneliti berusaha menarik simpulan dan melakukan verifikasi
dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat
keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena dan
proporsi. Pada tahap ini, penulis menarik simpulan dari data yang telah
disimpulkan sebelumnya, kemudian mencocokkan catatan dan pengamatan yang
dilakukan penulis pada saat penelitian.
3.5.4
Triangulasi
Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh.
Terdapat tiga macam teknik triangulasi antara lain:
1)
Triangulasi dengan sumber yaitu teknik
pengecekan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber.
Dalam penelitian
ini, agar sesuai dengan tujuan penelitian mengenai persepsi faktor-faktor
pendorong dan penghambat pengembangan Obyek Wisata Pantai Serit dan strategi
pengembangan apa saja yang perlu dilakukan. Data yang
telah diperoleh dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama,
yang berbeda, dan mana spesifik dari data tiga sumber data tersebut. Data yang
telah dianalisis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan dan selanjutnya
dimintakan kesepakatan dari sumber data yang diperoleh.
2)
Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik ialah teknik pengecekan
data yang dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini,
peneliti memperoleh data dengan wawancara, kemudian dicek dengan observasi,
dokumentasi.
3)
Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu merupakan teknik pengecekan
data yang dilakukan dengan cara melakukan pengecekan melalui wawancara,
observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dalam
penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada waktu pagi dan siang hari.
Dengan begitu maka dapat diketahui apakah nara sumber memberikan data yang sama
atau tidak.