LENGKUNG KUNING YANG MULAI TERLUPAKAN

Lengkung Kuning
Coba kita menoleh lagi ke belakang. Pernah tau nggak waktu kita kecil di gapura rumah kita yang ada gambarnya logo Kabupaten Blitar dan Jawa Timur waktu bulan Agustus? Apa yang ada disana waktu itu?

Mungkin kita semua sudah banyak yang lupa,apalagi anak-anak yang masih SD pasti banyak yang bertanya-tanya.Apa ya jawabannya?Jawabannya adalah pada bulan Agustus dulu di gapura rumah kita selalu ada LENGKUNG KUNING.
Nah dari situ pasti timbul pertanyaan lagi. Apa sih lengkung kuning itu? Lengkung kuning itu terbuat dari bambu yang dibelah menjadi beberapa bagian kemudian diselubungi plastik warna kuning yang sudah digunting-gunting sehingga nampak lebih indah.
Sayangnya saat ini lengkung kuning itu sudah mulai terlupakan.Bahkan bisa dikatakan sangat sulit menjumpai lengkung kuning.Hanya ada beberapa tempat di Kabupaten Blitar ini yang masih memasang lengkung kuning di gapura rumah mereka. Apalagi kalau kita mencarinya di kota hamper tidak ada yang memasang lengkung kuning lagi. Yang jadi pertanyaan,mengapa lengkung kuning mulai dilupakan?
Jawabannya karena orang-orang dewasa ini lebih suka memilih hal-hal yang sifatnya praktis, tanpa berfikir untuk melaksanakan sebuah kebiasaan yang harus dilestarikan. Contohnya sekarang lebih baik memasak mie instan yang hanya butuh waktu 3 menit daripada harus susah payah buat mie yang ribet harus buat bumbu dan yang lainnya, lebih baik beli makanan siap saji daripada harus mengolah makanan sendiri dengan kasih sayang, dan masih banyak hal yang lain. Nah pada bulan Agustus bulan yang penuh berkah bagi warga masyarakat Blitar karena ada dua acara besar yaitu Hari Jadi kabupaten Blitar dan hari Kemerdekaan RI hal yang praktis-praktis pun sudah banyak digunakan oleh masyarakat Blitar. Masyarakat Blitar lebih memilih memasang umbul-umbul dengan berbagai macam bentuk dan warna yang menurut mereka lebih praktis dan indah dipandang dari pada harus memasang lengkung kuning.
Padahal ada makna besar yang tersembunyi di balik pemasangan lengkung kuning tersebut. Meskipun hanya terbuat dari belahan bambu dan plastik kuning sebetulnya wujud asli dari lengkung kuning itu adalah janur kuning.Oleh karena janur kuning tidak bisa tahan lama padahal janur kuning itu harus dipasang selama satu bulan pada bulan Agustus. Dan agar lebih awet maka digunakanlah lengkung kuning.
Arti dari janur kuning itu sendiri adalah Janur, bermakna sejane ning nur (arah menggapai cahaya Ilahi). Sedangkan, kuning bermakna sabda dadi, (yang dihasilkan dari hati/jiwa yang bening). Dengan demikian boleh kita ambil makna, arah menggapai cahaya Ilahi yang dihasilkan dari hati/jiwa yang bening.
Sehingga apabila janur kuning itu dipasang pada saat bulan Agustus sebenarnya untuk mengingatkan kita semua bahwa umur Kabupaten Blitar sekarang ini dan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta kita ini adalah suatu cita-cita yang mulia dan tinggi untuk mencapai arah yang lebih tinggi yaitu cahaya (nur) Ilahi yang dihasilkan dari hati yang jernih atau bening.
Jadi dari makna yang terkandung tadi sangat disayangkan apabila kebiasaan kita memasang lengkung kuning itu terlupakan atau bahkan lama-kelamaan akan hilang dari Kabupaten Blitar.Semoga dengan adanya tulisan ini kita bisa lebih tahu arti lengkung kuning dan menjadikan kebiasaan yang baik ini tetap lestari di Kabupaten Blitar
“Jangan berangan-angan yang terlalu besar apabila hal-hal yang kecil dan bermakna kita lupakan”