KONSERVASI PENYU PANTAI SERANG



    Kawan! Kita sebagai masa depan bangsa juga harus melindungi satwa-satwa langka di Indonesia.Seperti penyu sisik ini yang spesiesnya terancam punah sekarang mulai digalakkan pelestarian penyu di Pantai Serang.Mari kita selamatkan penyu! Agar terus ada dan bisa di lihat oleh anak cucu kita nanti.

Tergerak dari kesadaran dan keinginan melestarikan lingkungan dan alam serta satwa langka yang ada , maka Bapak Dwi Handoko Kepala Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar, mencoba menangkarkan dengan tujuan melestarikan satwa langka Penyu. Dimulai dengan membeli telur telur penyu yang ditemukan warga dan pengunjung wisata dengan harga Rp 2000,- / butir, kemudian ditetaskan dan ditangkarkan hingga usia 1 bulan untuk siap dilepaskan kembali ke laut.Observasi penyu di Pantai Serang sebenarnya di mulai pada tahun 2014 sampai sekarang.Dulu warga yang menemukan telur penyu biasanya dibuat ramuan tapi pada tahun 2014 telur-telur penyu di tetaskan dan di kembangbiakkan oleh Bapak Dwi Handoko.Waktu terus berlalu semakin banyak penyu yang di kembangbiakkan dan di buatlah tempat penangkaran penyu di Pantai Serang.Penyu di penangkaran adalah spesies penyu sisik yang merupakan spesies penyu yang terancam punah. Penyu ini umumnya memiliki bentuk tubuh yang datar, dengan sebuah karapaks sabagai pelindung, dan sirip menyerupai lengan yang beradaptasi untuk berenang di samudra terbuka. Terdapat beberapa karakteristik penyu sisik yang membedakannya dari spesies penyu lainnya. Salah satunya adalah bentuk kepala yang memanjang dan meruncing serta memiliki sebuah paruh yang menyerupai mulut (seperti itulah nama umum yang diberikan), dan paruhnya lebih tajam dan menonjol ketimbang yang lainnya. Lengan penyu sisik memiliki dua cakar yang terlihat pada setiap sirip.
Di dalam penangkaran terdapat 3 kolam, kolam pertama untuk tukik penyu yang baru menetas,kolam kedua untuk tukik penyu yang sudah berumur 1 minggu, dan kolam ketiga untuk tukik penyu yang sudah berumur 1 bulan dan siap untuk di lepaskan ke samudra luas.Setiap pagi Pak Dwi Handoko memandikan dan menyikati cangkang tukik penyu.Tahun 2014 masih merintis adanya observasi penyu di Pantai Serang dan belum terkenal di kalayak ramai.Pada bulan Agustus Desa Serang kedatangan para KKN mahasiswa dari Universitas Tribuwana Tungga Dewi Malang.Mereka juga berperan serta dalam pembudayaan penyu dan pengembangbiakkannya.Tahun 2015 Observasi Penyu sudah mulai di kenal melalui para pencinta alam dari SMAN 1 Talun.Kemudian pemerintaha Desa Serang juga mendukung adanya observasi penyu ini di Pantai Serang.Dan akhirnya pun pada bulan Mei 2015 diadakan acara launcung pelepasan tukik penyu di Pantai serang.Ini merupakan pelepasan tukik penyu yang pertama secara besar-besaran.Acara ini pun di dukung oleh Pemenrintah Desa Serang, BAPPEDA Kab.Blitar, Badan Lingkungan Hidup Kab.Blitar, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.Blitar, Dinas Porbudpar Kab.Blitar, Asosiasi Desa Wisata Kab.Blitar, dan Lembaga Bale Desa.Acara ini juga dihadiri oleh para wartawan dari media-media onine dan tentunya juga para pecinta alam seluruh Kab.Blitar.Sungguh sangat ramai dan banyak pengunjung yang datang dan ingin melepaskan tukik penyu.Acara di mulai dengan saresahan di depan penangkaran tukik penyu.Kemudian di lanjutkan dengan melepaskan 110 tukik penyu sisik di pinggiran Pantai Serang.Para pengunjung pun di beri kesempatan untuk melepaskan tukik penyu dengan membayar Rp.25.000 untuk setiap tukik penyunya.Akhirnya semua tukik penyu pun berenang ke laut untuk kembali ke habitat aslinnya.